moviescout.org – Baru-baru ini, Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang terletak di Surabaya mengalami serangan siber yang serius, menyebabkan gangguan pada ratusan layanan publik, termasuk layanan imigrasi. Insiden ini terjadi di tengah upaya pemerintah untuk menangani masalah judi online di Indonesia.
Menurut Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, belum ada bukti yang menghubungkan serangan ransomware pada PDNS 2 dengan langkah pemerintah yang baru-baru ini memutus akses internet ke beberapa wilayah di Filipina dan Kamboja sebagai bagian dari upaya penanganan judi online. Semuel menyatakan, “Kami belum menemukan indikasi langsung bahwa ini terkait, tim forensik kami sedang bekerja keras untuk mendapatkan detail lebih lanjut.”
PDNS 2 mengalami gangguan sejak tanggal 20 Juni, dan beberapa layanan publik termasuk layanan imigrasi terhenti. Namun, Semuel menginformasikan bahwa layanan mulai pulih secara bertahap. Ia juga menyebutkan bahwa serangan tersebut berdampak pada 210 instansi, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Di sisi lain, Hinsa Siburian, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), menjelaskan bahwa serangan ini merupakan tindakan dari ransomware yang dikenal sebagai Brain Cipher, yang merupakan perkembangan dari ransomware Lockbit 3.0.
Pemerintah, melalui Kominfo, telah mengambil langkah tegas dengan memutus jalur internet yang diduga digunakan untuk kegiatan judi online, khususnya ke dan dari Kamboja serta Kota Davao di Filipina. Langkah ini dicantumkan dalam surat keputusan nomor B-1678/M.KOMINFO/PI.02.02/06/2024 yang ditandatangani oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi pada tanggal 21 Juni 2024. Surat keputusan tersebut menginstruksikan pemutusan akses dalam waktu 3×24 jam sejak ditandatangani, dengan evaluasi lebih lanjut untuk pemulihan akses jika situasi telah kondusif.